.
Home » » Makkah, Ibadah Haji dan Kaitan Hukum Fisika

Makkah, Ibadah Haji dan Kaitan Hukum Fisika


Bagi orang yang memahami hukum fisika dan banyak mengkaji tentang kehebatan Makkah akan menemukan sesuatu yang baru. Penemuan itu menguatkan lagi keyakinan bahwa Islam agama yang datang dari Allah Yang Maha Esa. Sekaligus menjadikan diri semakin dekat kepada pencipta dan terasa kerdilnya diri di sisi Tuhan.
Prof. Norhisham Wahab,  pendiri Color Vaibration Therapy banyak mengkaji tentang kaitan amalan haji dengan sains menjelaskan, Makkah adalah kawasan yang mempunyai gravitasi paling stabil.
Boleh dikatakan ia kawasan paling selamat di dunia. Tidak heran kalau dikatakan, jika suatu hari nanti bumi mengalami kekacauan dan malapetaka, Makkah adalah bumi yang paling aman untuk didiami.
“Itulah kawasan yang dicari-cari selama ini, di mana manusia boleh tinggal dengan selamat dan aman sehingga terjadinya kiamat. Sebagai pusat bumi memang banyak keistimewaannya. Tekanan gravitasinya tinggi, dan di situlah berpusatnya bunyi-bunyian yang membina yang tidak boleh didengar oleh telinga,” ujarnya.

Masjid Al-Aqsa
“Suatu masa dulu kiblat kita adalah masjid al-Aqsa dan di situlah pusat bumi ketika itu. Kemudian Allah perintahkan Nabi untuk berpaling ke arah Kaabah sebagai kiblat. Dari apa yang saya pernah kaji, berlaku gempa bumi dan pergerakan lempeng bumi di tanah Arab dan menyebabkan pusat bumi berubah ke Makah,” katanya.
Prof. Nohisham juga menjelaskan tekanan gravitasi yang tinggi memberi kesan langsung kepada sistem imun badan untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala serangan penyakit.
Sebenarnya ketika berada di sana, sistem imun akan menjadi lebih kuat secara alami tanpa bantuan vaksin. Pengaruh gravitasi banyak memainkan peranan untuk merangsang kelenjar pineal (pineal gland) yang terletak di otak tengah untuk mengawal kekuatan sistem imun.
Memang sudah dibuktikan apabila berada di Makkah yang sakit akan jadi sehat dan yang lemah akan bertenaga.
Apabila gravitasi tinggi maka banyak elektron ion negatif yang berkumpul di situ. Sebab itulah doa akan makbul karena di situ adalah tempat gema atau ruang dan masa serentak. Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak boleh didengar tetapi boleh dirasakan frekuensinya.
Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalaman kembali tinggi, penuh bersemangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, mau terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Ketika berada di sisi Ka’bah perasaan akan segera berubah menjadi hening, tenang, sayu, rendah diri, kerdil pada kebesaran tuhan. Semua itu adalah pengaruh dari tekanan gravitasi yang tinggi. Meskipun ada niat jahat Yahudi atau umat Kristiani untuk menghancurkan Makkah, cobaan itu tidak berhasil.
Secanggih apapun teknologi milter negara-negara maju tetapi tidak dapat menembus Makkah. Andaikata ada rudal ditembakkan ke Makkah untuk menghancurkannya, itu pun tidak akan berhasil.
Gelombang radio tidak bisa mendeteksi kedudukan Ka’bah. Begitulah hebatnya tempat yang Allah pilih sebagai kiblat bagi umat Islam. Sudah pastinya manusia biasa tidak mampu menciptakan sesuatu sehebat itu.


Malah teknologi satelit pun tidak mampu mereropong apa yang ada di dalam Ka’bah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada di dalam Ka’bah karena tekanan gravitasi yang tinggi.
“Tempat yang paling tinggi tekanan gravitasinya, mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itulah jika bersembahyang di Masjidil Haram walaupun di tempat yang terbuka tanpa atap masih terasa sejuk. Sujud masih terasa dingin karena tekanan gravitasi tinggi itu,” terangnya.
“Kita pergi ke sana untuk penyerahan diri pada tuhan, rasa kerdil pada kebesaran Nya. Secara atomatis akan menyebabkan kita lupa pada urusan dunia dan kesusahan yang ditempuhi. Pemusatan fikiran hanya kepada Allah tuhan yang satu, ia akan datang dengan sendirinya apabila berada di Makkah karena semua itu ada kaitan dengan kekuatan Ka’bah sebagai pusat bumi,” ujarnya.
Tambahnya lagi, Ka’bah bukan sekadar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang ajaib karena di situ pemusatan tenaga, gravitasi, zona magnetisme nol dan tempat yang paling dirahmati. Mengapa bermalam di Muzdalifah dan Mina menjadi satu perkara yang wajib sebelum melontar jumrah.
Di sebalik semua itu ada tujuan apabila Allah menurunkan perintahnya. Menurut Prof Norhisham, wajib haji itu bertujuan mendapatkan cukup rehat bagi memulihkan tenaga sebelum kembali ke Masjidil haram menunaikan tawaf dan sai.
“Tidur dengan posisi menghadap Kaabah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang. Pengaruh gravitasi itu penting untuk menentukan kedudukan tulang belakang untuk menghasilkan sel darah. Ini adalah sebagai langkah persediaan untuk melakukan rukun haji yang berikutnya untuk itulah diwajibkan bermalam.
“Semasa tawaf nanti memerlukan tenaga yang banyak untuk mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Bila bermalam di Mina seolah-olah kita sudah dapat baterai baru untuk melakukan rukun yang lebih menantang lagi,” jelasnya. Sedangkan mengenai tawaf pula memang banyak keistimewaannya.


Pergerakan mengelilingi Ka’bah arah lawan jam memberikan energi hidup alami dari alam semesta. Sebenarnya pusat bumi itu bukan sekadar untuk bumi saja tetapi ia seakan satu ruang atau saklar yang mengontrol seluruh alam semesta, bintang, matahari, planet dan ruang angkasa. Berarti pusat bumi itu ada energi yang cukup kuat yang tidak bisa dili hat, dengar, rasa tetapi bisa terdeteksi frekuensinya.
Prof. Norhisham juga menjelaskan pergerakan melawan arah jarum jam di dalam jumlah tujuh putaran. Katanya, semua yang ada di alam ini bergerak menurut lawan jam, Allah telah tentukan hukumnya begitu.
Elektron mengelilingi nukles, molekul protein terbentuk dari kiri ke kanan, darah beredar juga dari arah yang sama di dalam tubuh, sperma juga beredar menurut melawan arah jarum jam, matahari, bulan dan planet semuanya berputar sesuai hukum yang sama.
Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia sesuai melawan arah jarum jam. Justru dengan mengelilingi Ka’bah sesuai melawan arah jarum jam, berarti sirkulasi darah di dalam tubuh meningkat dan sudah tentunya akan menambah energi. Sebab itulah orang yang berada di Makkah selalu bertenaga, sehat dan panjang umur.
“Sedangkan jumlah tujuh itu adalah simbolik ke tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu berarti tidak terbatas atau terlalu banyak. Dengan melakukan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadah yang tidak terbatas jumlahnya, “tutur Prof Norhisham.
Sedangkan di dalam menunaikan rukun haji, ada hal yang dilarang selama berihram seperti tidak boleh tutup kepala, muka dan tapak tangan. Rambut, jenggot tidak bisa dicat minyak, tidak bisa menghilangkan bulu dan rambut, memotong kuku dan memakai pakaian sarung yang berjahit-khususnya untuk pria.


Inilah 15 Rahasia Ka’bah
  • 1. Makkah adalah wilayah yang memiliki gravitasi paling stabil.
  • 2. Tekanan gravitasinya tinggi, dan di situlah berpusatnya kebisingan yang membangun yang tidak bisa didengar oleh telinga.
  • 3. Tekanan gravitasi yang tinggi berdampak langsung pada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala serangan penyakit.
  • 4. Gravitasi tinggi = elektron ion negatif yang berkumpul di situ tinggi = doa akan termakbul karena di situ adalah tempat gema atau ruang dalam waktu bersamaan.
  • 5. Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak bisa didengar tetapi bisa terdeteksi frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan internal kembali tinggi, penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, mau terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
  • 6. Gelombang radio tidak bisa mendeteksi posisi Ka’bah.
  • 7. Bahkan teknologi satelit pun tidak bisa meneropong apa yang ada di dalam Ka’bah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada di dalam Ka’bah karena tekanan gravitasi yang tinggi.
  •   8. Tempat yang paling tinggi tekanan gravitasinya, memiliki konten garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itu lah jika shalat di Masjidilharam meskipun di tempat yang terbuka tanpa atap masih terasa dingin.
  • 9. Ka’bah bukan sekedar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang ajaib karena di situ pemusatan energi, gravitasi, zona magnetisme nol dan tempat yang paling dirahmati.
  • 10. Tidur dengan posisi menghadap Ka’bah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif sampai tulang belakang dan menghasilkan sel darah.
  • 11. Pergerakan mengelilingi Ka’bah arah lawan jam memberikan energi hidup alami dari alam semesta. semua yang ada di alam ini bergerak menurut lawan jam, Allah telah tentukan hukumnya begitu.
  • 12. Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia sesuai lawan jam. Justru dengan mengelilingi Ka abah menurut lawan jam, berarti sirkulasi darah di dalam tubuh meningkat dan sudah tentunya akan menambah energi. Sebab itulah orang yang berada di Mekkah selalu bertenaga, sehat dan panjang umur.
  • 13. Sedangkan bilangan tujuh itu adalah simbolik ke tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu berarti tidak terbatas atau terlalu banyak. Dengan melakukan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadat yang tidak terbatas jumlahnya.
  • 14. Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala karena rambut dan bulu roma (pria) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang baik yang dipancarkan langsung dari Ka’bah. Sebab itu lah setelah melakukan haji kita seperti dilahirkan kembali sebagai manusia baru karena segala yang buruk telah ditarik dan diganti dengan nur atau cahaya yang baru.
  • 15. Setelah selesai semua itu baru lah bercukur atau Tahalul. Tujuannya untuk melepaskan diri dari pantang larang dalam ihram. Namun rahasia di sebaliknya adalah untuk membersihkan antena atau reseptor kita dari segala kekotoran sehingga hanya gelombang yang baik saja akan diterima oleh tubuh.

Sumber : rianputra84.wordpress.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : SMK Tunas Harapan Pati
Copyright © 2013. Fisika SMK Tunas Harapan Pati - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Edited by Fisika SMK TH
Proudly powered by Blogger